Hati-hati Warga Sukabumi! Viral di Twitter Modus Penipuan Berkedok Kurir Paket

Selasa 06 Desember 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi kurir dan foto screenshotan penipuan - Viral di Twitter Modus Penipuan Berkedok Kurir Paket. | Foto: Freepik.com/Twitter/@ezash

Ilustrasi kurir dan foto screenshotan penipuan - Viral di Twitter Modus Penipuan Berkedok Kurir Paket. | Foto: Freepik.com/Twitter/@ezash

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus penipuan yang mengatasnamakan kurir ekspedisi tengah viral media sosial Twitter. Diketahui modus penipuan tersebut bisa membobol uang korban yang tersimpan di M-Banking.

Ramainya kasus penipuan itu berawal dari akun Twitter Eza Hazami (@ezash), yang membagikan foto screenshotan yang mencoba menipunya.

Melansir dari Suara.com, kasus ini pertama kali diramaikan oleh akun Twitter Eza Hazami (@ezash). Ia membagikan screenshot terkait modus penipuan tersebut.

Baca Juga: Kurir Paket Kepalanya Bocor Saat Tagih COD di Sukabumi, Polisi: Salah Paham

"Baru tau kalo lately ada modus kejahatan baru yg nyamar jadi kurir, ya. Jadi alih2 ngirimin foto, gataunya dia ngirimin file yg bentuknya APK dan kalo didownload/install bisa ngambil data kamu secara diem2 (termasuk uang!). Harap berhati2 ya ges kalo nerima chat kayak gini," kata Eza dalam akun Twitter, dikutip Selasa (6/12/2022).

Alfons Tanujaya sebagai pakar keamanan siber dari Vaksincom mengatakan, jika modus penipuan dari orang yang mengatasnamakan kurir J&T Express tersebut ingin mengincar kode one time password (OTP) milik korban via SMS.

Dengan OTP itu, Alfons menyebutkan sang penipu bisa mengakses akun m-Banking korbannya secara ilegal.

Baca Juga: Kasus Kurir Paket Dipukuli di Sukaraja Sukabumi Berakhir Damai

"OTP hanya digunakan oleh bank jika ada verifikasi penting seperti perpindahan ponsel m-Banking ke perangkat baru lain. Hal ini berarti siapapun yang bisa mengakses OTP tersebut bisa memindahkan akun m-Banking tersebut ke ponsel lain dan melakukan transaksi seperti menguras dana akun tersebut dan mengirimkannya ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan penipu," ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (6/12/2022).

Alfons mengaku, pengguna saat ini telah memahami agar tidak memberikan SMS OTP ke siapapun. Namun kenyataannya kode OTP tersebut masih bisa didapatkan secara ilegal dengan aplikasi yang bernama SMS to Telegram.

Lalu ia mengatakan, aplikasi SMS to Telegram ini sebenarnya bukan aplikasi jahat. Sebab, aplikasi ini banyak tersedia di Google Play Store dan diberikan secara gratis di Github.

Baca Juga: Ngeri! Pengakuan Kurir Paket Korban Begal di Kuburan Parakansalak Sukabumi

Menurutnya, aplikasi ini sangat berguna untuk membantu pengguna ponsel dalam membaca SMS-nya lewat aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lainnya.

Sayangnya, aplikasi itu kini disalahgunakan untuk dipakai penipu untuk melakukan aktivitas ilegal. Nah, Alfons mengungkapkan kalau penipuan ini bisa dilakukan via aplikasi SMS to Telegram tersebut.

"Ketika pengguna m-Banking sudah banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kode OTP yang dikirimkan ke SMS dan tidak memberikan ke penipu, maka penipu mencari cara lain untuk mendapatkan OTP tersebut. Dan pilihannya adalah program SMS forwarder yang banyak tersedia di Play Store dan satu yang populer adalah SMS to Telegram," papar dia.

Kemudian, Alfons menjelaskan kalau aplikasi ini sudah dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai aplikasi pengiriman paket J&T Express. Nah, penipu berkedok kurir mengirimkan aplikasi itu dalam bentuk APK lewat pesan WhatsApp.

Disana para korban akan diarahkan untuk mengunduh aplikasi bodong tersebut dan menginstalnya di HP.

Alfons menilai kalau rekayasa sosial (Soceng) ini sangat berguna dalam membuat korbannya menginstal aplikasi itu.

Lalu saat proses instalasi selesai, aplikasi bodong ini akan meminta banyak sekali hak akses. Menurut Alfons, salah satu yang sangat berbahaya bagi pengguna m-Banking adalah hak akses untuk membaca dan mengirimkan SMS.

"Jika aplikasi ini berhasil terinstal, maka bot otomatis akan mengirimkan SMS yang masuk ke perangkat ke akun telegram penipu menggunakan bot SMS to Telegram untuk kemudian di eksploitasi oleh penerima OTP ini," katanya.

Alfons lalu menyarankan kalau modus penipuan ini berkedok kurir ini sebenarnya tidak akan terlalu berpengaruh pada pengguna ponsel yang cukup mengerti perkembangan teknologi.

Baca Juga: Lewat Kuburan Kurir Paket Dibegal di Parakansalak Sukabumi

Mengapa begitu, karena biasanya mereka akan menghindari instalasi aplikasi yang tidak resmi seperti aplikasi Google Play Store.

"Apalagi hak yang diminta sangat tinggi, khususnya membaca SMS dan mengirimkannya lagi," lanjut dia.

Akan tetapi, para pengguna m-Banking yang diincar oleh penipu ini umumnya adalah orang awam atau gaptek, maka Alfons menyebut kalau kemungkinan besar korban akan tertipu.

"Karena itu Vaksincom menyarankan para pengguna m-Banking untuk ekstra hati-hati dan jangan pernah menginstal aplikasi SMS forwarder, apalagi aplikasi dari dari luar Play Store," tegas dia.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)