SUKABUMIUPDATE.com - Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan sedang merencanakan peluncuran rumah sakit di dunia virtual yaitu Metaverse. Peluncurannya direncanakan pada bulan Oktober yang akan datang oleh penyedia layanan kesehatan, Thumbay Group.
Melansir dari Blockleaders, rumah sakit virtual itu bertujuan untuk menawarkan layanan wisata medis. Pasien dapat berinteraksi dengan dokter dalam pengaturan virtual dan mengunjungi rumah sakit metaverse menggunakan avatar mereka.
Dalam sebuah wawancara, Dr Thumbay Moideen, Pendiri Thumbay Group mengatakan, “Kami sudah mengerjakannya dan mengharapkannya untuk diluncurkan sebelum Oktober tahun ini. Dan ini akan menjadi rumah sakit virtual lengkap dimana orang akan datang menggunakan avatar dan berkonsultasi dengan dokter,”
Layanan Rumah Sakit Virtual
Menggunakan teknologi canggih seperti Augmented reality dan virtual reality, UEA meluncurkan rumah sakit metaverse pertama di dunia.
Pasien tidak hanya akan memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan dokter, mereka juga akan memiliki pengalaman mendalam menggunakan teknologi ini.
Alih-alih melakukan tur fasilitas fisik, pasien akan diaktifkan untuk melakukan tur virtual kamar dan fasilitas yang mungkin mereka gunakan di masa yang akan datang.
Layanan ini tersedia untuk pasien perawatan jangka panjang yang telah terbaring di tempat tidur selama minimal enam bulan atau lumpuh.
Rumah sakit juga memberikan headset AR dan VR kepada pasien untuk melihat rumah mereka.
Kecerdasan buatan akan digunakan oleh rumah sakit metaverse UEA untuk meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan pasiennya dan memungkinkan mereka untuk merekam informasi pasien untuk referensi di masa mendatang.
Wisata Medis di Metaverse
Pasar pariwisata medis global saat ini bernilai $167,4 miliar dan diperkirakan akan meroket menjadi $441 miliar pada tahun 2031.
Biaya perawatan yang rendah, peningkatan permintaan untuk operasi elektif, dan aksesibilitas membantu memfasilitasi lebih banyak perawatan internasional.
Meskipun pandemi global menunda sejumlah prosedur, itu juga memberikan waktu bagi penyedia layanan untuk menggunakan teknologi untuk menilai pasien dan memberikan saran medis dengan cara baru.
Adopsi kesehatan seluler selama periode ini berkembang. Segmen tele-healthcare mendominasi pasar global pada tahun 2021 dengan pangsa pendapatan pasar sebesar 37,6 persen, karena meningkatnya preferensi untuk layanan pemantauan pasien jarak jauh dan kekurangan tenaga profesional kesehatan.
Perawatan kesehatan yang dipersonalisasi, teknologi yang dapat dikenakan, dan keakraban dengan layanan digital telah membuat layanan medis virtual lebih nyata. Akan menarik untuk melihat bagaimana pasar ini membentuk masa depan.
SOURCE: BLOCKLEADERS